#mewantikedua

tulisan ini terpikirkan ketika diri juga sedang berjuang melawan kelalahan, letih mental hingga capek fisik. tidak berharap apa-apa selain bisa membagikan sedikit energi positif yang dapat disalurkan untuk orang lain. selamat membaca.

____Kamu Tak Perlu Memaksa_____
di balik hingar bingar gelora sosial media, kamu membukanya dengan penuh arti
berharap mendapat berita baru, atau sekadar meluangkan sedikit waktu di kala luang
namun yang kamu dapatkan begitu berbalik dengan keinginan.
banyak foto terpampang, video yang mempertontonkan, bagaimana setiap orang begitu bahagia
memamerkan tas gucci kebanggaan hingga prestasi juara satu dalam sebuah olimpiade internasional.

kamu termenung dan berpikir banyak, otakmu kini dipenuhi rasa bersalah
akan ketidakpastian hingga perasaan dosa
berbagai pertanyaan menghujam, untuk apa aku dilahirkan? untuk apa aku hidup kalau aku belum bisa kontribusi?
perlahan kamu merasa paling hina karena tidak pernah menjejerkan piala untuk diletakkan dalam rak ruang tamu
kamu tergelitik dengan segala usaha yang dirasa tidak memberi hasil yang memuaskan
perlahan kamu terdiam
melihat langit-langit hampa di kamarmu
menangis? bukan hal yang salah
kamu biarkan tubuh itu meringkuk, perlahan isakanmu mulai terdengar, dan lagi perasaan sedih yang menusuk
sudah puas?
coba tarik nafasmu, ambil tisu di samping tempat tidurmu
tatap dirimu di depan cermin
refleksikan fisikmu sebagai wujud makhluk Tuhan yang begitu sempurna
source: instagram.com/priii_barbosa

hey, kamu masih bisa merasakan sakit, mata yang sempurna dan perasaan yang masih bisa merasakan
bukankah ini pertanda baik?
sedih itu manusiawi
coba tangkap dari berbagai rekaman momen peristiwa yang pernah kamu lewati
kamu tak perlu memaksa
menjadi pemilik akun yang selalu mendapat bejibun notifikasi
apalagi privilese karena keturunan dan fisik
kamu indah apa adanya
kamu sudah lebih dari cukup
kamu ciptaan yang diberkati dan hadir untuk memberkati\

lihatlah dirimu ketika tersenyum, lengkuk bibirmu itu begitu tulus
coba lihat bola matamu yang bersinar itu
dan tangan yang bisa merasakan hangatnya punggung tangan mama papa
kamu tak perlu memaksa
ini bagian dari dinamika
yang hanya perlu kamu nikmati, tanpa terus menghakimi

sudah waktunya istirahat, ayo tidur
kabar baik sedang menunggumu esok hari
_____________________________________________________________________
seri #mewanti akan berisi tulisan berupa sajak, syair, bait puisi, opini atau diary yang penulis temukan dan alami hingga akhirnya terbentuk pemikiran untuk menuangkannya menjadi tulisan. enjoy! :)

0 Komentar