Auto Memories Doll dan Penerusnya Kini

Cantik dan menyejukkan. Mungkin dua kata inilah yang secara keseluruhan cocok untuk mendeskripsikan anime Violet Evergarden. Bukan kali pertama saya dibuat terpana dengan artwork dan visual yang ditawarkan studio Kyoto Animation, sederetan anime-anime lawas sebelum Violet Evergarden selalu berhasil membuat saya kagum dan terkecoh dengan halusnya persona dan visual dari setiap tokoh maupun jalan cerita yang mereka tawarkan.

Hal yang sedikit berbeda bisa saya rasakan setelah mengkhatamkan series Violet Evergarden lengkap dengan episode spesial dan spin-off filmnya. Melihat bagaimana sang karakter utama, Violet Evergarden, tumbuh bersama dengan setiap karakter dan plot yang memiliki intrik dan konflik yang berbeda, perlahan mulai menumbuhkan emosi dan kesadaran baginya untuk bisa bisa merasakan dan mengerti tangkapan makna dari kalimat ''Aku mencintaimu''. Disini mungkin saya tidak akan terlalu banyak mengulas tentang jalan ceritanya, karena jatuhnya nanti malah me-review series ini dengan sedikit bumbu spoiler didalamnya.

Seperti yang pernah saya singgung sebelumnya, di dalam Violet Evergarden, saya berhasil dibuat jatuh cinta dengan berbagai aspek yang berhasil ditonjolkan oleh studio Kyoto Animation. Mulai dari desain karakter, latar tempat, outfit, dan tentunya pekerjaan yang menjadi tolak ukur cerita sang tokoh utama selama cerita berlangsung. Disebutkan bahwa Violet Evergarden adalah seorang Auto Memories Doll di sebuah perusahaan yang bernama CH Postal Company, sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang surat-menyurat. Pekerjaan seorang Auto Memories Doll atau singkatnya Doll sendiri adalah  menuliskan surat berdasarkan permintaan klien.

Violet Evergarden yang tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang Doll (source: Violet Evergarden Fandom)

Karena latar waktunya sendiri berada di zaman era pasca Perang Dunia I (terlihat pada beberapa atribut senjata dan pakaian gaya Victorian yang dikenakan), masih banyak orang yang kesulitan menulis dan membaca. Hal ini yang membuat peran seorang Doll begitu penting oleh orang-orang yang hendak memakai jasanya. Kliennya pun beragam, mulai dari orang biasa sampai kalangan bangsawan. Seorang Doll juga bertanggung jawab menyuguhkan tulisan yang bisa menyampaikan perasaan sang klien untuk dituangkan dalam bentuk tulisan di atas kertas. Kelihatannya terlihat seperti pekerjaan yang mudah? Tentu tidak. Terlihat dari perjuangan Violet yang karakternya digambarkan begitu kaku dan tidak memberikan emosi pada surat yang ditulisnya, perlahan saya bisa merasakan bagaimana menyampaikan perasaan orang yang berbeda-beda dengan emosi yang beigtu kompleks dan rumit ke dalam bentuk tulisan bukanlah hal yang mudah.

The words have two sides. Not everything that is said is the same as what is being said. - Cattleya Baudelaire

Seringkali apa yang kita tangkap belum tentu sepenuhnya mengena oleh sebagian orang. Pekerjaan ini terbilang cukup kompleks. Bagaimana klien yang datang meminta untuk dituliskan surat tertentu dengan kebutuhan dan tujuan yang beragam, belum lagi kalau permintaan suratnya cenderung kabur dan abstrak, cukup menantang bukan untuk para Doll memenuhi permintaan tersebut? Melihat bagaimana alur kerja seorang Doll dan interaksi mereka dengan kliennya juga berhasil menangkap perhatian saya, pekerjaan ini ada di masa sekarang dan diinterpretasikan berbeda oleh kreator untuk menyesuaikan latar dan kebutuhan penyajian informasi atau berita yang hendak disampaikan.

Saya tidak terlalu paham apakah kehadiran Doll sebagai penulis surat pada jaman dahulu benar-benar ada, karena ketika saya melakukan sedikit research, hasilnya masih nihil. Tapi saya bisa menemukan beberapa bukti kalau pekerjaan Doll ini masih sangat relevan di era modern seperti saat ini. Definisi suratnya mungkin agak berbeda dengan surat yang digunakan pada era tradisional yang masih harus menggunakan kertas. Selain karena alasan dengan kemudahan teknologi, tentu mengurangi penggunaan kertas bisa lebih ramah untuk lingkungan bukan?

Setelah iseng berselancar di internet, saya menemukan beberapa situs yang memiliki kemiripan dengan jasa yang ditawarkan oleh Doll. Bedanya, mereka lebih dikenal sebagai seorang letter writer.  Melansir dari salah satu situs, layanan yang mereka berikan pun juga seragam dengan permintaan yang dialami oleh para klien Doll, mulai dari menulis surat cinta, surat untuk keluarga terdekat, dan surat bisnis. Bahkan juga tersedia layanan untuk menulis surat untuk kepentingan akademis. Tentunya kita juga tidak bisa menampik bagaimana dengan seiring berkembangnya zaman, maka kebutuhan juga semakin beragam. Kita bisa melihat bagaimana jasa atau layanan untuk menulis kini tidak hanya terbatas dengan 'surat' tapi mulai berkembang secara perlahan dengan apa yang kita kenal sekarang dengan 'konten'.

Hal yang satu ini bisa dibilang merupakan asupan sehari-hari bagi sebagian kita yang setiap hari mengonsumsi lewat sebuah pil yang disebut dengan 'media sosial'. Seakan sulit untuk dihindari, bahkan seakan membuat kita begitu terikat bagai makanan wajib yang membuat candu. Sadar atau tidak, kita bisa melihat bagaimana penyajian informasi atau tulisan yang ada dalam sebuah konten terdapat peran seorang penulis dibaliknya. Bahkan namanya juga lebih kompleks, kita mengenal mereka dengan sebutan copywriter dan content writer.

Doll, copywriter, dan content writer sama-sama membuat tulisan yang sesuai dengan permintaan klien (source: Anime Motivation)

Yup, dua writer ini bisa dibilang Doll yang lebih advance karena mereka hampir melakukan semua tugas menulis yang biasanya berkaitan dengan plaform media sosial. Mereka juga bertemu dengan klien yang memiliki beberapa preferensi atau permintaan khusus. Bagaimana menyajikan informasi atau tulisan (copy) yang sesuai dan bisa menjual. Mungkin saya tidak terlalu banyak menjelaskan secara rinci mengenai perbedaan dari keduanya dan hanya mengulas sedikit perbedaan dari dua writer ini.

Copywriter biasanya lebih membuat tulisan yang bisa menjual atau output yang mereka hasilkan biasa disebut dengan copy. Mereka biasanya memenuhi permintaan klien yang berkaitan dengan produk, brand, iklan, sosial media atau kebutuhan yang sesuai perusahaan dengan menjual dan menarik konsumen melalui permainan serta kekuatan dari kata-kata yang mereka susun. Keren sekali bukan? Layaknya typewriter yang digunakan Violet sebagai senjatanya untuk menulis surat, copy dari seorang copywriter bisa jadi senjata ampuh bagi suatu perusahaan untuk menjual branding atau produknya agar lebih menarik jejaring lain untuk membeli atau bekerjasama.

Untuk writer selanjutnya yang disebut dengan content writer ini, biasanya merupakan jajaran penulis yang menuliskan konten untuk menyajikan informasi yang bisa ditangkap dan diterima dengan mudah oleh pembaca. Penulis yang berbasis di content writer ini  bekerja di tempat yang bermacam-macam, mulai dari seorang penulis blog (iya, sekarang saya sedang melakukan penulisan konten), bekerja di perusahaan media, platform sosial media, dan industri kreatif lainnya. Seorang content writer juga biasanya menuliskan informasi atau berita yang sesuai dengan angle atau gaya penulisan berdasarkan permintaan klien. Kalau copy sifatnya lebih menjual, content ini biasanya lebih mengarah ke  'menyiarkan'  tulisan.

Yah, mungkin tulisan mengenai refleksi Doll dengan penerusnya kini sepertinya cukup sampai di sini. Kebetulan ide menulis ini juga terbersit muncul secara tiba-tiba dan iseng saja menuangkannya dalam bentuk tulisan. Yang pasti saya sangat salut dan puas begitu menyelesaikan series anime ini dan banyak pelajaran yang bisa saya ambil sembari mencuri sedikit insight didalamnya.

Sampai bertemu di tulisan selanjutnya!

0 Komentar